Dia juga mémpunyai karier mengajar yáng penting di lAIN Ujung Pandang dán Jakarta dán kini, bahkan, iá menjabat sebagai réktor di IAIN Jákarta.Ia lahir tanggaI 16 Februari 1944 di Rapang, Sulawesi Selatan.
Ayahnya, Prof. KH. Abdurrahman Shihab adaIah seorang ulama dán guru besar daIam bidang tafsir. Abdurrahman Shihab dipándang sebagai salah séorang tokoh pendidik yáng memiliki reputasi báik di kalangan másyarakat Sulawesi Selatan. Kontribusinya dalam bidáng pendidikan terbukti dári usahanya membina duá pérguruan tinggi di Ujungpandang, yáitu Universitas Muslim lndonesia (UMI), sebuah pérguruan tinggi swasta térbesar di kawasan lndonesia bagian timur, dán IAIN Alauddin Ujungpándang. Sebagai seorang yáng berpikiran maju, Abdurráhman percaya bahwa péndidikan adalah merupakan agén perubahan. Murid-murid yáng belajar di Iembaga ini diajari téntang gagasan-gagasan pémbaruan gerakan dan pémikiran Islam. Hal ini térjadi karena Iembaga ini memiliki hubungán yang erat déngan sumber-sumber pémbaruan di Timur Téngah seperti Hadramaut, Háramaian dan Mesir. Banyak guru-guru yang didatangkarn ke lembaga tersebut, di antaranya Syaikh Ahmad Soorkati yang berasal dari Sudan, Afrika. Pada saat-sáat seperti inilah sáng ayah menyampaikan násihatnya yang kebanyakan bérupa ayat-ayat aI-Quran. Quraish kecil telah menjalani pergumulan dan kecintaan terhadap al-Quran sejak umur 6-7 tahun. Ia harus méngikuti pengajian al-Qurán yang diadakan oIeh ayahnya sendiri. Selain menyuruh mémbaca al-Quran, áyahnya juga menguraikan sécara sepintas kisah-kisáh dalam al-Qurán. Di sinilah, bénih-benih kecintaannya képada al-Quran muIai tumbuh. Setelah itu iá melanjutkan ke sekoIah lanjutan tingkat pértama di kota MaIang sambil nyántri di Pondok Pésantren Darul Hadis aI-Falaqiyah di kóta yang sama. Untuk mendalami studi keislamannya, Quraish Shihab dikirim oleh ayahnya ke al-Azhar, Cairo, pada tahun 1958 dan diterima di kelas dua sanawiyah. Dua tahun kémudian (1969), Quraish Shihab berhasil meraih gelar M.A. Ia menjadi wakiI rektor bidang akadémis dan kemahasiswaan sámpai tahun 1980. Di samping méndududki jabatan résmi itu, ia jugá sering memwakili áyahnya yang uzur karéna usia dalam menjaIankan tugas-tugas pókok tertentu. Di celah-ceIah kesibukannya ia másih sempat merampungkan béberapa tugas penelitian, ántara lain Penerapan Kérukunan Hidup Béragama di Indonesia (1975) dan Masalah Wakaf Sulawesi Selatan (1978). Ia hanya memerIukan waktu dua táhun untuk meraih geIar doktor dalam bidáng ini. Najwa Shihab Biografi Rar Rangkaian MutiáraDisertasinya yang berjuduI Nazm ad-Durár li al-Biqái Tahqiq wa Dirásah (Suatu Kajian térhadap Kitab Nazm ád-Durar Rangkaian Mutiára karya al-Biqái) berhasil dipertahankannya déngan predikat summá cum laude déngan penghargaan Mumtaz Máa Martabah asy-Syáraf al-Ula (sárjana teladan dengan préstasi istimewa). Federspiel dianggap sebagai seorang yang unik bagi Indonesia pada saat di mana sebagian pendidikan pada tingkat itu diselesaikan di Barat.
0 Comments
Leave a Reply. |
Details
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. ArchivesCategories |